Header Ads

Bersatu dalam Akidah - Bertoleransi dalam Khilafiyah -berjemaah dalam Ibadah
Breaking News
recent

SANTRI ANTUSIAS MENGIKUTI LATIHAN PERDANA SENI BELADIRI PENCAK SILAT

santri memperagakan beberapa gerakan dasar beladiri

Santri Pondok Pesantren Nurul Huda Sukawinatan antusias mengikuti latihan perdana Seni Beladiri Pencak Silat yang diadakan di Pondok Pesantren Nurul Huda Sukawinatan. 

Walaupun belum mengenakan seragam latihan atau seragam pencak silat karena baru pertama kali latihan perdana namun santri dan santri wati pondok pesantren Nurul Huda Sukawinatan tetap bersemangat mengikuti arahan pelatih yang hadir.

Dengan kaki tanpa alas dan pakaian seadanya para santri ini tekun mengikuti arahan dari pelatih yang membimbing mereka latihan. sesekali latihan itu diselingi dengan gelak tawa karena beberapa santri masih terlihat kaku dalam mengikuti gerak jurus yang disampaikan. dan itu wajar karena hari itu merupakan gelaran latihan perdana dalam kegiatan Seni Beladiri Pencak Silat.

Peragangan otot adalah pemanasan terbaik sebelum latihan

Seni beladiri Pecaksilat yang diusung Pondok Pesantren Nurul Huda Sukawinatan adalah Seni Beladiri Jatayu. Latihan selanjutnya akan diadakan setiap hari kamis dan Jumat dimulai pada jam 16.00 wib selama beberapa bulan kedepan mengingat bulan April sudah memasuki bulan Suci Ramadhan. 

Aliran Sejak Zaman Majapahit
selalu siap dan siaga begitulah santri latihan
Berdasarkan laman resminya informasi seni beladiri pencak silat ini dikenal dengan nama Jatayu. Jatayu adalah beladiri yang didirikan di Kota Palembang. Aliran ini adalah olah kanuragan gerak beladiri yang diciptakan melalui suasana alam semesta dan isinya. Olah kanuragan ini dimasa dahulu kala, pada zaman kerajaan majapahit mulai dikenal dengan gerak pleret yang dimiliki dan dipelajari oleh sespuh patih "Gajah Mada" sebagai panglima perang yang mana beliau memiliki/belajar pada sesepuh Yai Panunggal. 
Dengan berlatih Bela diri tumbuh menjadi sehat, kuat  dan pikiran menjadi bersih

Dalam belajar olah kanuragan berteman yang bernama sesepuh Singolawe. Pada masa runtuhnya kerajaan Majapahit, Gajah Mada wafat dan tak seorang pun beliau menurunkan dan mengajarkan olah kanuragan tersebut dalam pengembaraannya dan beliau mengajarkan seluruh kemampuan yang dimiliki secara perorangan dengan suatu harapan yang diamalkan akan tidak hilang dimasa akan datang.

Dalam masa penjajahan Belanda olah kanuragan ini dilarang untuk diajarkan dan dimiliki oleh orang pribumi, setiap ada kelompok yang berlatih olah kanuragan selalu dibubarkan dan dikejar-kejar karena pada waktu itu ada sekelompok pemuda desa yang memiliki olah kanurgan selalu mengacau patroli-patroli Belanda, oleh sebab itu banyak orang-orang pribumi ditangkap, disiksa secara tangan terikat lalu ditarik pakai kuda, juga banyak ditembak mati. Belanda mengecap kelompok ini sebagai gerombolan dan perampok.

tetap semangat walau letih dan capek menghatui saat latihan

Olah kanuragan ini lambat laun tidak berkembang dan hampir punah/musnah, secara sembunyi-sembunyi mereka belajar dan menekuni olah kanuragan ini dengan jumlah orang yang sangat terbatas. Dari generasi olah kanuragan ini hampir musnah. Kebetulan salah satu pewaris (ntah generasi berapa) dalam penjajahan Jepang beliau mengajarkan kepada pemuda-pemuda desa di Jawa Tengah yaitu yang bernama Mangun Negoro dan diturunkan pada sesepuh Soebarni Ponco Sekti cikal bakal perguruan seni beladiri Pencak Silat Jatayu dengan aliran pleretnya. Untuk perkembangan aliran pleret dibentuklah olah kanuragan yang disebut Jatayu. 

Diwilayah Sumatra Selatan ditindak lanjuti oleh salah satu muridnya yaitu Bambang Semeidi pada tahun 1979, Perguruan Jatayu aktif melatih dan mendidik pemuda-pemudi diwilayahnya yaitu Sumatra Selatan,Palembang. Dengan minatnya oemuda-pemudi belajar mengenal olah kanuragan beladiri pleret, maka dengan kesepakatan bersama pada tanggal 15 Mei 1981 dibentuk susunan pengurus yang mana Bambang Semeidi menjadi Guru Besar dari Perguruan Jatayu dan terdaftar pada IPSI padatanggal 12 Mei 1982 di Palembang.

Puji syukur kehadirat tuhan dalam perkembangannya seni olah kanuragan ini yang bernama Seni Beladiri Pencak Silat Jatayu cukup mendapat aspirasi dari generasi muda khususnya anggota untuk mencapai prestasi dalam belajar dan mengikuti kejuaraan antar kecamatan antar perguruan dan antar daerah yang diselenggarakan oleh IPSI.

Dan saat ini Pondok Pesantren Nurul Huda Sukawinatan memberikan kesempatan kepada Santri dan Santriwatinya mengikuti kegiatan pencak silat ini di Pondok Pesantren Nurul Huda Sukawinatan.

*Teks Dari berbagai sumber.
  Foto: Dzaki     



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.